Credit Photo Dok by Boedi Riswandi
Sebelumnya RedEtsa mengucapakan terimakasih kepada saudara Dhea Noor Syamdhany yang bersedia untuk diwawancara seputar partisipasinya di kegiatan "Tasikmalaya dan Kegembiraan Berkarya Membincang/Mengapresiasi Karya-karya Anak Muda Tasik" yang digagas Badan Pengelolaan Gedung Kesenian Tasikmalaya bekerjasama dengan Beranda 57 dan Minareli Foundations, di Gedung Kesenian Tasikmalaya pada hari Senin, 5 Agustus 2013 lalu.
Dalam acara tersebut berbagai anak muda dari masing-masing profesi (Sastra, Film, Photografi, Seni Rupa dan Musik)
menampilkan karya-karyanya yang memberikan konstribusi luar biasa dalam
kebudayaan di Tasikmalaya dan tentunya dikupas dengan apik oleh seniman
bersahaja, pelukis dan penyair Acep Zamzam Noor (.
Beliau hadir sebagai tamu dalam kegiatan ini yang peduli pada
kreativitas anak muda Tasikmalaya. Kegiatan ini juga sebagai ajang gathering, berbagi pemikiran mengenai :
Bagaimanakah mereka melakukan proses kreatif di Tasikmalaya? Apakah Tasikamalaya menjadi iklim yang baik dalam proses kreatif mereka? Lalu bagai manakah cara mereka memandang Tasikmalaya dari kota-kota rantaunya?
"Kegiatan
ini
merupakan kegiatan yang memberikan angin segar bagi seniman-seniman
Tasikmalaya. Kegiatan yang mempertemukan mereka memberikan
kesempatan
untuk saling bertukar pikiran. Terutama perihal kekaryaan." Jelas Dhea
Noor Syamdany yang saat ini menjabat sebagi koordinator divisi
pendidikan HIMASRA 2013-2014.
Kegiatan
dimulai pada pukul 16.00 WIB, diawali dengan pajang karya drawing dari
seniman
perupa Tasikmalaya, seperti Leo (aka. Aryadinata Ruslan)
beserta kawan-kawan dan termasuk
di dalamnya adalah karya dari teman-teman HIMASRA yaitu, Dhea Noor
Syamdany (2011), Ardiatul Ardha (2012), Yopi Samsul Aripin (2012) dan
Wira Marpudin (2012) yang kebetulan berdomisili di Tasikmalaya.
Dilanjutkan dengan pembacan puisi oleh anak-anak asuhan komunitas 'REA'
dan 'Saung langit'. Kemudian penampilan seniman-seniman sastra lainnya
seperti Mohamad Chandra Irfan, Aprilia Utami, yang sebelumnya mereka
telah memaparkan pemikiran-pemikirannya mengenai
proses kekaryaan di Tasikmalaya dan pandanganya terhadap perkembangan
seni di Tasikmalaya masa
kini. Tidak ketinggalan, dalam kesempatan ini Mahasiswa Pendidikan Seni
Rupa UPI yang diwakili oleh Dhea juga mendapat giliran
untuk ikut mengemukakan pendapatnya mengenai hal tersebut. Salah satunya
Dhea mengemukakan bahwa ia mengharapkan kepada guru seni rupa di
Tasikmalaya untuk
produktif dalam berkarya, karena seorang guru tidak salahnya untuk
berkesenian dan menggelutinya kemudian pengetahuannya itu bisa
ditularkan kepada muridnya.
Acara selanjutnya semakin hangat dengan hadirnya Acep Zamzam Noor yang memberikan kuliah
lima menitnya mengenai ranah seni di Tasikmalaya. Beliau
mengatakan bahwa seniman Tasik itu memiliki talenta yang bukan cuma
satu (multi talent) dan dengan kondisi yang seperti ini, Tasikmalaya bisa
lebih
menonjol ketimbang kota lainya dalam bidang kesenian. Kegiatanpun
ditutup dengan berbuka puasa bersama dan nonton bersama film-film karya
anak-anak muda Tasikmalaya.
Mungkin sepenggal cerita yang bisa dipaparkan dalam tulisan ini. Inilah bukti bahwa kesenian dan kebudayaan bisa merekatkan tali silaturahmi dan kita sebagai kaum muda tentunya mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini tidak hanya di Tasikmalaya saja. Tasikamalaya sudah memulai, lalu bagaimana kota-kota lainnya?. Red
Mungkin sepenggal cerita yang bisa dipaparkan dalam tulisan ini. Inilah bukti bahwa kesenian dan kebudayaan bisa merekatkan tali silaturahmi dan kita sebagai kaum muda tentunya mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini tidak hanya di Tasikmalaya saja. Tasikamalaya sudah memulai, lalu bagaimana kota-kota lainnya?. Red
"Karya mereka benar-benar memberikan kontribusi positif untuk Tasikmalaya, di kancah Nasional/Internasional. Terimakasih kawan-kawan yang telah hadir, besok tangan dan kaki kita berpijak dalam jejak kebudayaan yang luhung."
Tulis Bode Riswandi di akun Facebookya mengenai acara yang digelar Senin lalu berjalan dengan lancar
* Bode Riswandi adalah seniman muda asal Tasikmalaya dan sebagai pemimpin sebuah komunitas Beranda 57, Tasikmalaya
ART WORK :
Drawing
Charcoal on Paper
Wira Marpudin
Drawing
Color Pencil on Paper
*Dokumentasi segera RedEtsa Update