Sabtu, 11 Juni 2011

ETSA

Tahun 2008 lalu di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khususnya bidang seni tari dan seni musik, menunjukan suatu peningkatan yang cukup mengembirakan. Sebaliknya pada bidang seni rupa justru  terlihat sedikit lebih menurun. Hal ini, dapat kita lihat dari intensitas dan kwantitas pameran, workshop ataupun acara kesenirupaan lainnya. Penurunan kualitas dan kwantitas acara-acara kesenirupaan ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya minat mahasiswa untuk berkreasi seni dan semakin menipisnya kesadaran mahasiswa itu sendiri untuk mengembangkan pendidikan seni rupa di UPI. Selain hal tersebut, rendahnya apresiasi publik seni juga menjadi faktor mengapa acara kesenirupaan relatif lebih sepi dibandingkan acara bidang kesenian yang lain.
Apresiasi adalah mengerti dan menyadari sepenuhnya sekaligus pengakuan terhadap seseorang atau suatu benda yang diwujudkan. Ketika seorang penikmat seni tidak mengerti apa itu sebuah lukisan abstrak maka orang tersebut sulit untuk mengapresiasi lukisan itu. Dengan pengertian tersebut, dapat dipahami seberapa penting sebuah wawasan tentang seni rupa untuk memahami karya-karyanya. Oleh sebab itu, alangkah bijaksananya jika seorang mahasiswa seni yang merupakan calon intelektual seni, mampu mnstransfer ilmu dan wawasannya kepada mahasiswa lain dan masyarakat luas pada umumnya, sehingga mereka dapat mengerti, memahami dan akhirnya mengappresiasi karya seni rupa.
Dari pemahaman diatas maka dibentuklah sebuah tim pada Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (HIMASRA), dengan fungsi mengembangkan wawasan dan pengetahuan kesenirupaan para anggotanya, yang kemudian  diharapkan dapat menyebarluaskan wawasan itu kepada masyarakat UPI. Tim ini kemudian membuat sebuah bulletin yang disebut “ETSA”. Yang berisi artikel, liputan, galeri dan profil yang berkaitan dengan seni rupa.
Nama ETSA itu sendiri diambil dari sebuah nama zat asam dalam proses pembuatan seni grafis. Etsa dalam seni grafis berfungsi untuk mengikis bagian plat berupa lempengan logam sehingga menghasilkan celah atau kedalaman pada logam tersebut. Salah satu teknis penciptaan karya grafis inilah yang kemudian menjadi filosofis bulletin ETSA, dengan harapan memberikan memberikan kedalaman kesenirupaan baik itu orang-orang yang terlibat dalam proses pembuatannya, maupun para apresiatornya.

Selain itu buletin Etsa ini dibentuk karena berakar dari kegelisahan-kegelisahan mahasiswa Seni Rupa Upi, yang banyak mempertanyakan kurangnya informasi yang berkenaan dengan wacana pendidikan seni khususnya pendidikan Seni rupa. Juga ditambah dengan keprihatinan terhadap budaya menulis dan membaca di lingkungan mahasiswa. Meninjau dari permasalahan tersebut maka ada keinginan untuk dibentuk sebuah media informasi yang didalamnya lebih banyak membahas mengenai wacana pendidikan, pendidikan seni rupa,  juga sebagai sarana motivasi untuk lebih mendekatkan lagi budaya membaca dan menulis dikalangan pelajar.

ETSA 
Periode 2013-2014 

Penasihat
Dr. Zakarias S. Soeteja

Penanggung Jawab
Fahrul Satria N.

Pemimpin Umum
Devianti N. W.

Pemimpin Redaksi
Desi Wulandari

Redaktur
Fahrul Satria N.

Keuangan
Yana Husnah

Desainer & Tata letak
Muhammad Zamzam

Reporter
Raray Istianah
Gita Flores
Liring Kartika Sari
Nur Istiqomah