Dari sebagian besar liputan-liputan yang disuguhkan, kebanyakan formal dan serius banget bahasannya, nih sekarang nih RedEtsa hadir lebih santai biar gak jenuh, hehe. Tapi berharap jadinya gak geleuh (Alay) :)
So! Guys, kali ini apa yang bakal RedEtsa bahas? kalo dari judulnya sih "FPBS dan M Fakry Gaffar". Ada apa tuh? So check this out Guys!
Apakah
teman-teman ETSA ada yang belum tau kalau gedung FPBS (Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni) kini dinamai dengan M. Fakry Gaffar. Buat temen-temen ETSA yang belum tau ETSA akan ngasih tau kalian :)
Khususnya Mahasiswa yang berdomisili di gedung FPBS tentunya harus tahu dong, mengingat gedung FPBS tercinta ini adalah gedung tempat kita berkegiatan dan tempat kita menimba ilmu. Kini Gd. FPBS di beri nama M. Fakry Gaffar.
Khususnya Mahasiswa yang berdomisili di gedung FPBS tentunya harus tahu dong, mengingat gedung FPBS tercinta ini adalah gedung tempat kita berkegiatan dan tempat kita menimba ilmu. Kini Gd. FPBS di beri nama M. Fakry Gaffar.
Pemasangan nama pada gedung tercatat Senin lalu tepatnya tanggal 12 Agustus 2013. Saat
itu belum ada yang bisa RedEtsa wawancarai seputar penamaan tersebut, kecuali pegawai yang sedang memasang plang nama, itupun tidak cukup untuk dijadikan sebagai bahan liputan. "untuk penamaan itu, saya belum tahu karena saya mah tugasnya masangin
doang" ujar si pegawai dengan senyumnya yang menawan.
Karena
belum ada yang orang bersedia untuk kami wawancarai dan segala rutinitas yang
menghambat waktu peliputan (-_- ah bilang aja males nyari narasumber).
Akhirnya dengan inisiatif kami tim RedEtsa tanya-tanya kepada yang
lebih tahu. Bukan mbah dukun, bukan juga tukang sihir, RedEtsa mencari
info lewat yang maha tahu yaitu Mbah Google, tapi tetap yang paling
maha tahu mah Allah SWT.
Setelah
pencarian didapatkan, RedEtsa mendapat pencerahan mengenai nama M. Fakry Gaffar yang kini dijadikan sebagai nama salah satu gedung fakultas Di UPI Bumi
Siliwangi. Ternyata eh ternyata nih teman-teman ETSA, penamaan tersebut
diambil dari salah satu nama Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia.

Ketertarikannya pada dunia pendidikan melebihi cita-citanya
sebagai kiai besar. Beliau juga pernah menjadi Rektor UPI yang dulu
masih bernama IKIP selama dua periode sejak 1995.
Ada
hal yang inspiratif untuk kita yang masih menjadi seorang
mahasiswa. Kisah hidup beliau yang mengesankan, dilansir dari sumber Pojokpendidikan.com, beliau memiliki kisah yang mengesankan. Ia berkelana dari satu negara
ke negara lain, mengejar beasiswa dan menjadi guru hanya untuk
mendapatkan kepuasan pendidikan yang tinggi dan lebih tinggi lagi.
Selain itu beliau dikenal sebagai tokoh yang bisa menjembati dan faham
betul intergasi dan kolaborasi "Academic, Business and Government" untuk
peningkatan peradaban. Menurutnya, dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap berbagai aspek kehidupan, manusia, termasuk dunia
bisnis dan industri yang tidak hanya mendatangkan kemajuan, tapi juga
berakibat pada pengrusakan lingkungan kehidupan manusia di seluruh dunia
yang menantang perguruan tinggi untuk berperan dan memberikan respon
penyelamatan terhadap lingkungan hidup tersebut sebagai langkah
penyelamatan kehidupan manusia.
Gimana
Teman-teman Etsa? sekarang udah tau kan, ternyata ga cuman ada udang
di balik bakwan aja tuh, tapi di balik nama tersebut teryata ada sosok
yang sangat inspiratif, khususnya untuk kita semua yang nanti akan
bergerak dalam dunia pendidikan nantinya, amin.
Mungkin salah
satu dari teman-teman Etsa ada yang namanya jadi nama sebuah jalan,
gedung, tempat makanan, merk dll. di masa yang akan datang nanti hehe, amin. Seperti pepatah "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati
meninggalkan belang" Kita mau ninggalin apa hayo? mudah-mudahan kita bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat.
Mungkin sekian dari pembahasan kali ini. Semoga tulisan kali ini bermanfaat dan menyegarkan. Terimakasih. :) Red
penulis : Devianti N. W.
editor : M. Zam zam