Kamis, 12 September 2013

RabuArtDay : Oh, Wireless Fidelity!




Rabu, 4 September 2013, FPBS gd. M Fakry Gaffar- Mengulas tentang Rabu lalu dikejutkan dengan sekumpulan orang membawa komputer jinjing kemudian duduk menyebar di tengah-tengah loby gedung FPBS. Berbeda dengan yang lainnya salah satu orang berdiri menguasai loby dengan berjalan mondar mandir dengan selembar kertas ditanganya menyeruakan sebuah wacana tentang "Wi-Fi". Orang-orang yang ada di sekitar loby pun melihat sekumpulan orang tersebut dengan mimik berbeda-beda. Timbul pertanyaan, ada apa yang sebenarnya terjadi?
Tak lain dan tak bukan adalah bagian dari sebuah performance art di acara RabuArt day yang diselenggarakan rutin oleh divisi komunitas HIMASRA. Kali  ini bertajuk Wi-Fi, Ada apa dengan Wi-Fi?


Kalau teman-teman mendengar kata "Wi-Fi", pasti engga jauh dari kata Internet Gratis. Iya dong! asyik bangetkan yah ada fasilitas jaringan internet yang engga perlu ngocek isi kantong buat beli pulsa modem atau ribet-ribet ke warnet. hehe.


Tempat mana sih yang bikin betah? tempat manapun yang ada wi-finya, apa lagi jaringannya cepet bikin internetan lancar..car.. bener engga tuh?. Khususnya di FPBS, para Wi-Fers FPBS (sebuatan penggemar wi-fi di gedung FPBS) akan selalu memanfaatkan fasilitas ini, Ya iyalah, fasilitas itu harus dimanfaatkan. Di pinggir koridor-koridor dipelosok gedung biasanya kita bela-belain lesehan di lantai, wi-fian buat cari tugas, kirim e-mail atau sekedar ngisi waktu perkuliahan dengan buka SosMed, download, dll sampai secara tidak kita sadari bikin kagok si Aa atau teteh OB yang lagi ngepel lantai. hihihi kesindir?

Nah, yang menjadi permasalahannya adalah penggunaan fasilitas yang berlebihan, secara tidak sadar kita sudah melewati batas kewajaran dalam penggunaan Wi-fi ini. Pernah engga teman-teman RedEtsa bela-belain dateng ke kampus pagi-pagi banget atau malem-malem cuman buat wi-fian? kalau buat cari bahan materi tugas bisa dimaklumi, tapi cuma gara-gara ada yang harus di download atau On Sosmed? -_- hmmm..atau sampe engga mudik lebaran kemarin, cuman buat wi-fian doang? -_- peliss deh.

Dari sanalah Derry, Ganjar dan kawan-kawan mengangkat wacana Wi-Fi ini mejadi suatu bentuk performance art yang disuguhkan atas dasar pemikiran bahwa penggunaan berlebihan pada Wi-Fi ini sudah membuat kita diperbudak oleh teknologi. Padahal teknologi itu dibuat oleh manusia tapi kenapa bisa menjadi bomerang bagi manusia ? sebuah permasalahan yang klasik, karena memang dari dahulu begitu melulu. Di abad 21 ini tidak bisa kita pungkiri bahwa teknologi adalah salah satu vital bagi kelangsungan hidup manusia, Tapi mengapa demikian? Tentunya kita bisa menyikapi dengan cerdas apakah teknologi yang memperbudak kita? atau apakah kita sendiri yang membiarkan kita diperbudak?. Red



Penulis : Devianti N. W. 
Dokumentasi :  Ganjar Jatnika