Rabu, 02 Oktober 2013

Beres Wisuda, Sampah berceceran!


Tak bisa berkata apa-apa dan hanya menggelengkan kepala ketika RedEtsa mendatangi sebuah tempat setelah dilaksaakannya perhelatan wisuda di Gymnasium UPI,  Selasa, 1 Oktober 2013 lalu.


Ada pemandangan tak sedap ditemukan oleh RedEtsa setelah melihat tempat berakhirnya Prosesi Wisuda yang merupakan salah satu momen sakral bagi seorang mahasiswa yang akan lulus dari suatu perguruan tinggi. Dibalik momen suka cita itu, dibeberapa titik tempat resepsi perhelatan menyisakan kondisi bercecerannya sampah. Tak hanya di sekitar Gymnasium , di sepanjang jalan menuju lapangan berdebu UPI terdapat sampah menumpuk dimana-mana. Mulai dari botol minuman, sisa makanan, hingga puntung rokok. Sampah-sampah itu didominasi oleh bahan plastik dan sterofom. Belum ada petugas kebersihan yang terlihat saat itu. Tetapi kodisi seperti ini sungguh mengkhawatirkan, mengingat UPI sebagai kampus yang Edukatif, Ilmiah dan Religius. Diperparah dengan minimnya jumlah tempat sampah yang tersedia. Hal ini merupakan faktor pendukung mengapa orang-orang membuang sampah sembarangan. Untuk kedepannya pihak Universitas seharusnya menyediakan tempat sampah dibeberapa titik menghimbau orang-orang agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Dibutuhkan, selalu dilupakan" Tempat sampah. 

 ngeriiii yah!!

Memang, disetiap kegiatan hampir selalu menghasilkan sampah. Artefak akhir yang dihasilkan adalah sampah. Kita sadar betul sampah merupakan permasalahan yang perlu untuk diperhatikan, tetapi masih sedikit pula perhatian tentang hal ini. Adapun Tempat sampah yaitu sebuah benda yang dibutuhkan disetiap tempat, selalu saja dilupakan keberadaanya.




Sampah diman-mana, sepertinya butuh ekstra lebih untuk membersihkannya

Bukan sulap bukan sihir ini bukan PASAR!!



"Buanglah sampah pada tempatnya" atau "Kebersihan sebagian dari iman" hanya tinggal sebuah frase bijak belaka yang berkali-kali di elu-elukan. Ternyata rangkaian kalimat indah itu bertengger tanpa makna. Rasanya, seolah-olah keberadaan sampah itu tidak dapat dihindarkan. Padahal dapat dihindarkan jika disetiap pribadi seseorang itu sadar akan pentingnya kebersihan.

Maka dari itu dengan membuat tulisan ini, RedEtsa bertujuan kampanye kecil-kecilan disini. Mengingatkan dan mengajak kembali kepada teman-teman untuk peduli akan pentingnya kebersihan. Khususnya dengan cara paling sederhana, tidak bosan-bosanya yaitu membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.!! Bersedia?




Penulis : Devianti N W
Dokumentasi : koleksi pribadi Devi