Kopi Paste di
Sore Hari
Berawal dari lingkungan pembelajaran seni rupa di
dalam kampus yang memang tidak teraplikasikan hususnya mata kuliah teori dari
perkuliahan yang kadang kala tidak teringat sama sekali, tentang sejarah seni
rupa yang mungkin jika ditanya oleh orang lain pasti kebingungan menjawabnya, nah dari sanalah kita berinisiatif utuk membuat sebuah ruang untuk saling berbagi ilmu dari berbagai
sumber , baik itu dari buku ataupun pendapat sendiri sambil mengingat ngingat pembelajaran
yang diajarkan di dalam kelas perkuliahan
dan kita beri nama ruangan itu “ Kopi Paste” .
Kopi Paste ajang untuk saling berbagi
pengetahuan tentang seni rupa ,sambil ngopi dalam suasana santai di sore hari
ditaman bareti. Acara diskusi ini terbuka bagi siapa saja yang mau bergabung
tidak ada persyaratan apapun cukup membawa bekal pengetahuan dan secangkir kopi
manis untuk berbagi.
Kegiatan diskusi seni diluar jam
kuliah memang jarang dilaksanakan karena
mungkin pengaruh lingkungan kampus dan jurusan yang mengutamakan aktivitas
kuliah saja, padahal diskusi yang bersipat santai justru lebih mengasyikan apa
lagi dengan teman seperjuangan.
Kopi paste pertama kali dilaksanakan
hari kamis tanggal 30 Oktober 2014 dibawah lampu neon di tangga pertama didekat
pohon pinus tertinggi, kampus bumi siliwangi,
diskusi pertama ini mencoba membuka buku Seni Lukis Baru Bandung, penulisnya
Amminudin TH Siregar, waktu itu, hanya beberapa orang yang mengikuti diskusi
ini tidak lebih dari 10 mahasiswa, tapi tidak menyurutkan semangat keingin
tahuan teman teman semua , salah seorang
membacakan buku itu dari awal, yang lainnya mendengarkan seperti mendengarkan
cerita dongeng, setelah satu point selesai maka kita buka sesi pertanyaan, biasanya kita menjawab dengan apa yang kita
ketahui dan kita pahami sendiri selain membuka buku yang lain untuk menjawab
pertanyaan itu , seperti buku sejarah dan buku tentang istilah kesenirupaan.
Setelah kami baca, buku ini ditulis dengan tujuan sebagai pengantar permulaan untuk,
membicarakan kembali beberapa hal tentang
perkembangan seni lukis di Bandung, karena
sejarah seni lukis di bandung selalu berjalan bersamaan dengan sejarah
seni lukis di Indonesia. Seni lukis bandung pada periode 1930an merupakan
peleburan seni lukis eropa dengan pelukis lokal di bandung, dengan gaya gaya
mooi indie yang di kritisi oleh “bapak seni lukis modern Indonesia” Sudjodjono
atas kecendrungan lukisan landscape gaya Bandung.
Dalam diskusi selanjutnya masih mengenai buku ini dengan di
hususkan membahas Sudjodjono dan Raden Saleh. Kopi Paste dilaksanakan empat
kali selama kepengurusan himasra periode 2014/2015 , yaitu tanggal 3, 6
November dan 11 Desember 2014 ,setiap kamis dan satu kali di hari senin .
Kedepannya diskusi ini bisa
dikembangkan kembali dan dikemas lebih asyik lagi dengan mendatangkan
narasumber- narasumber yang mempunyai pengetahuan di bidang seni rupa. Kopi
Paste belum menemukan cara diskusi atau bedah buku yang pas, belum menemukan
aroma kopi yang wangi sehingga menjadi inspirasi. Salam Secangkir Kopi di Sore
Hari, Selamat Berbagi. (Ardhiyatul Ardha).