Senin, 27 Februari 2017

"Etos Kerja Batik", Filosofi dan Fungsi Profan

Hallo sobat Etsa, kini kita bakalan kasih info seputar acara diluar kampus lho...
Hadir dari kesadaran perkembangan batik yang semakin maju di Indonesia, pada hari sabtu tepatnya pada tanggal 25 Februari 2017, bertempat di gedung workshop Batik Komar Jl. Cigadung Raya timur No 1-5 Bandung, diadakan sebuah workshop eksklusif yang mengupas tuntas tentang perkembangan batik khususnya batik di Indonesia. Dengan pemateri batik professional yakni Bapak Zahir Widadi SS. M. Hum (Dekan Fak. Batik Universitas Pekalongan-UNIKAL dan pakar batik)  serta Bapak Drs. Sapuan (Seniman Batik Sapuan) bersama moderator Bapak Dr. Komarudin Kudiya SIP. MDs.

Para audiens yang terdiri dari gabungan beberapa komunitas pecinta batik serta puluhan mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas di Bandung termasuk UPI turut hadir untuk menyaksikan workshop yang membahas tentang perkembangan batik di Indonesia. Hal ini, tentu sangat penting mengingat kita sebagai mahasiswa seni rupa untuk mengetahui perkembangan dunia batik saat ini.

Workshop yang dimulai tepat pada pukul 10.00 pagi ini, dibuka dengan prolog moderator tentang pengalaman para pemateri yang telah berkiprah selama puluhan tahun didunia batik. Berawal dari kecintaannya terhadap batik, serta pengalaman masa kecilnya, Bapak Sapuan yang awalnya mengambil jurusan Biologi IKIP, terjun keluar dari zona nyamannya dan memilih menjadi seorang seniman batik. Baginya, batik adalah alam pikiran yang hadir dari kecintaan terhadap yang maha agung. Batik itu sebuah karya seni yang sakral, yang kekal yang tidak termakan zaman. Boleh saja perkembangan era globalisasi memakan surat menyurat dengan handphone, atau menenggelamkan wartel karena semakin maraknya juga perkembangan media komunikasi dan internet, tetapi tidak dengan batik.
Batik adalah bahan kain tekstil dengan pewarnaan menurut corak khas Indonesia dengan menggunakan lilin batik sebagai zat perintang warna. Seni batik merupakan merupakan kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang dihubungkan dengan tradisi, kepercayaan dan sumber-sumber kehidupan yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Sejarah perjalanan batik yang cukup panjang, kini menjadikan batik tidak hanya sebagai bahan pakaian saja, tetapi telah menjadi kebutuhan rumah tangga sehari hari dan sumber ekonomi serta kehidupan sebagian masyarakat Indonesia.
Batik tulis hadir dengan kecintaan seniman kepada sang pencipta. Dibalik ornamen hias pada kain, tersimpan pula ruh yang membuat kain itu hidup ketika digunakan. Seiring perkembangan zaman, batik mulai berkembang menjadi batik cap yang marak dibuat. Kemudian, batik print yang kini juga sudah banyak digunakan, hanya saja batik tulis tetap bertahan dengan karya seni tinggi sesuai dengan cara seniman yang membuatnya dengan sepenuh hati. 
 Berikut beberapa karya dari Bapak Sapuan yang turut di perlihatkan saat workshop.




(Sumber: Dok Pribadi)
Acara ini bukan merupakan acara yang pertama kali di gelar, melainkan sudah dibeberapa wilayah besar di Indonesia. Besar harapan semoga UPI bisa mengadakan workshop semacam ini untuk meningkatkan prestasi dan untuk lebih mengeksiskan lagi UPI khususnya Jurusan pendidikan Seni Rupa sendiri.(Red. Dewi)